Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu/ lebih bahan obat, zat-zat obat terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai (bercampur dengan sempurna gitu).
Klasifikasi Larutan
1. Cara pemberian
- Oral : dari namanya pasti bisa langsung ditebak kan? larutan oral adalah larutan yang dibuat untuk
pemberian secara oral, mengandung satu atau lebih zat tambahan.
- Topikal : larutan yang mengandung air, tetapi sering juga mengandung etanol/poliol untuk penggunaan
kulit, atau dalam larutan lidokain ora topikal untuk pengguan pada permukaan mukosa mulut.
- Lotio : suspensi topikal
- Otik : larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dengan bahan pendispersi, penggunaanya
untuk telingan bagian luar.
2. Sistem Pelarut
- Spirit : adalah larutan yang mengandung etanol atau hidrokarbon dari zat mudah menguap, umumnya nih
digunakan sebagai bahan pengaroma.
- Tingtur : larutan yang mengandung etanol atau hidrokarbon yang dibuat dari tumbuhan atau bahan kimia.
- Air Aromatik : adalah larutan jernih dan jenuhdalam air, dari minyak mudah menguap atau senyawa
aromatik, atau mudah menguap lainnya.
Note : Kebanyakan orang awan menyamakan antara larutan dan sirup, padahal larutan dan sirup itu berbeda. Sirup adalah larutan oral dengan kadar sukrosa yang tinggi (hampir jenuh, kira-kira 60-65%). Nahh Sirup ini bukan merupakan bentuk sediaan melainkan zat campuran yang sering digunakan sebagai pelarut.
Hal-hal yang Harus di perhatikan Dalam Sediaan Larutan
1. Kestabilan zat dalam larutan (kalo bahan obatnya ga stabil dalam bentuk larutan, jangan di paksain buat larutan, pilih bentuk sediaan lain yang lebih memungkinkan. contoh: antibiotik amoxicilin lebih stabil dalam bentuk padat)
2. Kelarutan zat aktif
3. Dosis takaran
4. Penyimpanan
Keuntungan Sediaan larutan
1. Mudah ditelan
2. Cepat diabsorbsi (karena zat aktif tidak mengalami proses disintegrasi dan pelarutan lagi)
3. Distribusi zat aktif dalama larutan itu homogen
4. Mengurangi reaksi iritasi pada lambung oleh zat-zat iritan (ex:aspirin,KCl), karena larutan akan segera di
encerkan oleh isi lambung
Kekurangan Sediaan Larutan
1. Voluminus
2. Stabilitasnya kurang baik, terutama untuk zat yang mudah terhidrolisis
3. Mudah di tumbuhi mikroorganisme
4. Ketepatan dosis itu tergantung siapa yang menakar
5. Rasa obat ada yang sulit untuk di tutupi
Formula Umum Larutan
A. Zat Aktif
B. Zat Tambahan
Zat tambahan ini terdiri dari :
1. Pembasah
2. Stabilizer (jika perlu)
3. Antioksidan (untuk zat mudah teroksidasi dan minyak)
antioksidan yang digunakan harus non toksik,non iritan, efektif pada konsentrasi rendah, larut pada fase
pembawa, dan stabil. Contoh antioksidan yang sering digunakan :
- Asam Askorbat (pH stabilitas 5,4, penggunaan 0,01-0,1%)
- Asam Sitrat (0,01-1%)
- Na-Metabisulfit
- Na Sulfite
4. Pengawet
pengewet yang digunakan harus berspektrum luas (bisa untuk bakteri gram positif maupun negatif), larut
dalam pembawa. Biasanya digunakan pengawet kombinasi untuk meningkatkan kemampuan spektrum
antimikroba, efek yang dihasilkan sinergis, dan digunakan dalam jumlah sedikit.
Kriteria Pengawet :
- harus efektif
- stabil
- non toksik, non sensitizing, cukup larut, mampu bercampur, rasa mampu di tolerir
Contoh pengawet : kloroform (jarang digunakan karena karsinogen), etanol, asam benzoat, asam sorbat,
sirup dengan konsentrasi tinggi, ester hidroksibenzoat, dll
- Sukrosa : berfungsi dalam peningkatan visikositas, memberi tekstur yang menyenangkan di mulut,
membentuk larutan tidak berwarna yang stabil pada pH 4-8.
- Sorbitol, Manitol, Xytol : biasa digunakan untuk pasien DM, dosis tinggi menyebabkan diare.
- Aspartam : rasa manis hilang ketika terhidrolisis oleh panas.
- Garam Na dan Ca dari sakarin : menimbulkan rasa kelat.
- Thaumatin : pemanis yang paling manis, biasanya dikombinasikan dengan gula karena menimbulkan rasa
pait dan rasa logam.
6. Pengental
7. Pewarna (dye)
penggunaan pewarna ini sebenarnya sedikit tidak penting, karena hanya bertujuan untuk memperbaiki
warna tampilan larutan. Syarat pewarna yang bisa di gunakan : non toksik, non iritan, dapat tersatukan.
Dalam pemilihan pewarna harus memperhatikan :
- kelarutan
- stabilitas
- ketercampuran
- konsentrasi zat pewarna dalam sediaan
Klasifikasi Pewarna
- Pigmen Mineral
- Zat Pewarna Alam
- Sintesis
8. Anti Caplocking Agent
untuk mencegah kristalisasi gula di dalam botol, umum digunakan alkohol polihydric seperti sorbitol,
gliserol, dan propilenglikol.
9. Dapar
untuk zat yang range pH stabilitas kecil
Harus diperhatikan :
- ketercampuran dengan kandungan larutan
- inert
- tidak toksik
- dapat menerima flavoring dan pewarna dari produk
Contoh :
- karbonat
- sitrat
- borat (tidak untuk oral)
10. Pewangi (Flavoring agent)
0 komentar:
Posting Komentar