"Ada banyak hal di dunia ini yang tidak kamu ketahui, kepala mu akan pusing jika kamu memaksa untuk tau semuanya. Tidak perlu tau semuanya, cukuplah mengerti beberapa saja" (Shaum,2013)
Tidak perlu tau kenapa ini terjadi pada saya, cukup mengerti dan pahami kenapa saya tidak?
Yah, kenapa saya tidak. Dokter bilang penyakit seperti ini sudah terjadi pada lebih 1000 orang, tidak apa, saya tidak sendirian. Saya tidak pernah sendirian.
Tubuh ini butuh keadilan pril. Butuh nutrisi yang cukup, istirahat yang cukup, makan yang sehat dan teratur. Selama lebih kurang 3 semester ini kamu lalai menjaganya. Terlalu fokus pada kuliah mu, makan sembarangan, pemakaian energi berlebihan yang diikuti ketidakseimbngan nutrisi yang masuk tubuh mu, jadi sangat wajar bila sekarang ia minta di perhatikan lebih.
Belajar biokim klinik sedikit membuat saya mengerti, kurangnya asupan nutrisi di pagi hari, sementara untuk melakukan aktivitas diperlukan banyak energi. Tubuh ini terpaksa mengubah glikogen yang ada di dalam hepar dan otot agar tersedia banyak atp untuk aktivitas mata, otak, tangan, dan kaki mu. Saat jam makan siang, jumlah makanan yang kamu makan hanya cukup untuk aktivitas mu selanjutnya. Tidak cukup untuk mengganti kembali glikogen hepar dan otot yang di bakar tadi, siklus cori pun tidak berjalan sempurna. Bila terus berlanjut hepar mu bisa rusak sayang. Bersyukur hepar mu mungkin masih baik-baik saja. Ini, bisa jadi salah satu penyebab 'sakit'' mu itu.
Bila di flashback, maka banyak sekali alasan kenapa saya terkena 'sakit' ini. Mulai dari konsumsi makanan yang dibakar (bila makanan khususnya daging hewani di bakar pada suhu tinggi maka akan terbentuk HCA atau amina heterosiklik yang dapat memicu radikal bebas), konsumsi junkfood dan fastfood yang ternyata banyak mengandung hormon-hormon (memicu ketidakseimbangan hormon) dan mengandung banyak MSG, kamu yang jarang sarapan, kamu yang sering memaksa tubuhmu bekerja ekstra, kamu yang sering tidur malam, dan banyak lagi. Sekarang, bukan waktunya fokus pada hal-hal terrsebut, tapi fokuslah pada penyembuhan diri mu. Semuanya sudah terjadi bukan?, hal-hal itu adalah cambuk keras bagi mu agar lebih adil pada tubuh mu. Lebih perhatian lagi pada tubuhmu, lebih sayang lagi pada tubuhmu.
Dear 'sakit', mari kita bersahabat. :)
Mari berteman, tapi maaf saya tidak bisa membiarkan mu lama-lama bersarang di sana :)
Banyak hal yang harus saya lakukan.
Tapi percayalah, kamu telah memberi pelajaran yang sangat berharga.
Tubuhku tersayang,
Tenanglah, saya akan lebih adil pada mu.
Tuhan, ya Allah.
Maaf, lalai menjaga raga titipan Mu.
Mohon bantulah, ridhoi saya untuk sembuh.
Bukankah Allah itu sesuai dengan prasangka umatnya?
0 komentar:
Posting Komentar